Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 15:43:18【Sehat】605 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(1)
Artikel Terkait
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Menperin: Struktur industri nasional makin solid dan kompetitif
- Masjid Huangcheng, cerita panjang toleransi beragama di Chengdu
- Metode memasak berbasis air bantu jaga nutrisi dan kurangi peradangan
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
- Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan
- Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global
- Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa
Resep Populer
Rekomendasi

Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat

Prabowo: Kasus keracunan MBG masih dalam batas ilmiah

TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital

BPOM: Keamanan pangan yang baik mampu dukung pertumbuhan ekonomi

Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan

Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib